Profil Papua

Gubernur Papua Wakil Gubernur Papua
Gubernur Papua
Wakil Gubernur Papua

Papua adalah provinsi yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh wilayah Pulau Papua. Sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi, dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat (Pabar). Provinsi Papua memiliki luas 312.224,37 km2 dan merupakan provinsi terbesar dan terluas pertama di Indonesia

Visi

" Papua Bangkit, Mandiri, dan Sejahtera yang Berkeadilan "

Misi

  1. Memantapkan kualitas dan daya saing SDM
  2. Memantapkan rasa aman, tentram,dan damai serta kehidupan demokrasi dalam memperkuat NKRI
  3. Penguatan tata kelola pemerintahan
  4. Penguatan dan Percepatan Perekonomian Daerah sesuai potensi unggulan lokal dan pengembangan wilyah berbasis kultural
  5. Percepatan pembangunan daerah tertinggal, terbelakang, terdepan

Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea. Papua juga sering disebut sebagai Papua Barat karena Papua bisa merujuk kepada seluruh pulau Nugini termasuk belahan timur negara tetangga, east New Guinea atau Papua Nugini. Papua Barat adalah sebutan yang lebih disukai para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Provinsi ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Pada masa era kolonial Belanda, daerah ini disebut Nugini Belanda (Dutch New Guinea).

Asal kata Irian adalah Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat yang sekarang menjadi Provinsi Papua Barat .

Identitas Provinsi Papua

Lambang Provinsi Papua

Wadah Lambang Daerah berbentuk PERISAI BERPAJU LIMA adalah menggambarkan kesiap-siagaan dan ketahanan. Paju lima menunjukkan jumlah sila dalam Pancasila. Warna dasar kuning emas pada bagian bawah perisai dan pita tersebut melambangkan keagungan yang mengandung pengertian sebagai gambaran cita usaha pengalian hasil - hasil kekayaan bumi dan alamnya. Warna dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut, melukiskan kekayaan lautan/ perairan Papua. Jalur kuning melingkari tepian perisai tersebut menggambarkan keyakinan tercapainya segala usaha dan perjuangan. Jalur hitam yang melingkari pita dan warna tulisan hitam menggambarkan kemantapan dan kebulatan tekad untuk berkarya swadaya.

Tiga buah TUGU yang masing-masing berwarna abu-abu, sebelah kanan dan berwarna putih sebelah kiri di atas TUMPUKAN BATU persegi panjang, bersusun 2 (dua) masing-masing berderet 6 (enam) dan 9 (sembilan) yang berwarna putih bergaris-garis batas hitam: Perjuangan TRIKORA dan kemenangan PEPERA Tahun 1969. Tumpukan batu tersebut juga melambangkan Dinamika Pembangunan di Daerah ini. Warna abu-abu putih dan bergaris-garis hitam melambangkan ketenangan dan kesucian. Setangkai BUAH PADI yang berisi 17 (tujuh belas) butir padi berwarna kuning bertangkai kuning pula yang terdapat di sebelah kanan dan setangkai BUAH KAPAS yang terdiri dari 8 (delapan) buah berwarna putih bertangkai Hijau Tua yang terdapat disebelah kiri daripada tiga buah Tugu tersebut yang diikat dengan sehelai PITA berwarna merah berlekuk 4 (empat) dan berjurai 5 (lima) adalah melukiskan kesatuan dan persatuan Bangsa yang dijiwai oleh semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tiga buah GUNUNG berjajar yang sama tingginya berwarna hijau tua dan berpuncak putih salju adalah menggambarkan ciri khas Daerah Papua. Warna hijau tua ketiga buah gunung dan tangkai dari buah kapas itu, melambangkan kesuburan tanah / kekayaan alam daratan Papua. Sedangkan tulisan "Papua" dalam huruf cetak yang berwarna kuning adalah menggambarkan keluhuran / keagungan cita.

papua.go.id

Letak Geografis Pulau Papua

papua

Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Letak geografis Pulau Papua berada di paling timur Indonesia. Terdapat dua negara yang menguasai pulau ini, yaitu Papua Nugini di bagian timur dan Indonesia di bagian barat. Pulau Papua bagian barat dulunya bernama Provinsi Irian Jaya. Namun saat era reformasi ada tuntutan mengganti nama Irian Jaya kembali menjadi Papua dan Presiden Abdurrahman wahid memenuhi permintaan itu yang perubahannya diumumkan pada 1 Januari 2000.

Letak astronomis Pulau Papua

Letak Astronomi Pulau Papua terletak di antara 0º 20' Lintang Selatan (LS) - 10º 42' Lintang Selatan (LS) dan membentangdiantara 131º Bujur Timur (BT) - 151º Bujur Timur(BT).

Luas Pulau Papua

Pulau Papua memiliki luas 785,753 km2 dan didiami ratusan suku bangsa. Pulau ini juga terkenal dengan hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi puluhan ribu jenis flora dan ratusan tumbuhan endemik.

Batas Laut Pulau Papua

Sebelah timur : Laut Seram dan Laut Halmahera
Sebelah utara : Samudra Pasifik
Sebelah barat : Laut Solomon dan Laut Bismarck
Sebelah selatan : Laut Arafura dan Laut Coral

Gunung di Pulau Papua

Pulau Papua memiliki gunung tertinggi di Asia Tenggara bernama Puncak Jaya dengan ketinggian sekitar 4.884 meter. Selain itu terdapat gunung-gunung lain seperti Puncak Mandala, Puncak Trikora, Puncak Ngga Pilimsit, Puncak Yamin.

Sungai di Pulau Papua

Sejumlah sungai di Pulau Papua memiliki panjang lebih dari 1.100 km seperti Sungai Sepik dan Sungai Fly di Papua Nugini. Artinya panjang sungai tersebut hampir sama dengan jarak antara Pelabuhan Merak, Banten di barat Pulau Jawa sampai ke Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur di ujung timur Pulau Jawa. Kondisi geografis Pulau Papua berdasarkan peta dengan kontur beragam mulai dari pegunungan, lembah, hutan, rawa sampai pantai dilewati sungai-sungai panjang tersebut. Beberapa sungai lainnya diantaranya Sungai Mamberamo, Sungai Digul, Sungai Purari, Sungai Baliem.

Sumber : https://travel.detik.com/detiktravel/d-5117050/kondisi-geografis-pulau-papua-berdasarkan-peta-lengkap-dengan-batasnya

Pariwisata Papua

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.

Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat. Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz,yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.

Sumber: Wikipedia




Danau Habema

Danau Habema

Nama asli danau Habema sebenarnya adalah Yuginopa, sedangkan nama Habema diambil dari nama seorang perwira Belanda, yaitu Letnan Habema yang ikut mengawal tim ekpedisi ke puncak Trikora pada tahun 1909. Luas danau ini kurang lebih sekitar 224,35 hektar dengan keliling 9,79 kilometer dan berada di kawasan Taman Nasional Lorentz Papua.

Berjarak sekitar 48 kilometer dari kota Wamena, menuju danau Habema bukanlah perkara mudah. Jalan yang terjal, serta kontur tanah yang berbukit-bukit membuat siapapun yang ingin mencapai danau butuh kendaraan dengan penggerak 4 roda. Mungkin bila jalanan rata, dengan menggunakan mobil, 48 kilometer akan dicapai dengan waktu yang relatif singkat, sekitar 1,5 sampai 2 jam saja. Namun, karena kondisi alam yang cukup ekstrim, maka menuju Habema dengan menggunakan mobil dapat memakan waktu hingga 3 jam.

Begitu lamanya waktu yang ditempuh tidak akan terasa bila kita menikmati setiap pemandangan yang dilewati selama perjalanan. Hamparan bukit dengan pohon-pohon tinggi dan udara yang sejuk akan memanjakan mata di sepanjang jalan. Apalagi, bila kita berangkat dini hari dan mendapat kesempatan menikmati matahari terbit di antara pegunungan yang berangkai indah. Pemandangan yang langka dan terasa begitu berkesan.

Lelah selama perjalanan akan terbayar ketika sampai di Habema. Pemandangan yang begitu indah, megah dan sangat mempesona akan menyambut kita. Hamparan padang rumput di sekitar danau dan tanaman-tanaman endemik Papua seperti Rumah Semut atau anggrek hitam akan membuat kita bersyukur menjadi bagian dari alam indah Papua. Bila beruntung, berbagai jenis burung khas Papua, seperti Cendrawasih pun dapat kita temui atau paling tidak kita dapat menikmati kicauannya.

Sejauh mata memandang, lansekap pegunungan akan menjadi menu utama, hingga mata kita tertuju pada sebuah danau luas yang berlatarkan gunung bersalju nan indah. Sesaat kita akan terdiam dan menyadari bahwa inilah danau Habema. Sangat indah seperti di lukisan, apalagi danau tersebut berlatarkan Gunung Trikora (dahulu bernama Puncak Wilhelmina) yang menjulang tinggi dengan hamparan salju khatulistiwa di puncaknya. Panorama ini akan membuat kita seolah tidak sedang berada di Indonesia.

Rasa kagum ini sangat wajar untuk dirasakan, mengingat keadaan alam di sekitar danau Habema yang sungguh berbeda dari kondisi alam Indonesia pada umumnya. Suhu udara yang mencapai 0 derajat pada malam hari dan 10 derajat pada siang hari, hamparan padang rumput yang luas, jenis tumbuhan pegunungan yang sangat unik, lingkungan yang sepi penduduk, hingga salju yang terlihat jelas di puncak Trikora membuat Habema menjadi spesial dibandingkan wilayah pegunungan lain di nusantara.

Sumber: indonesiakaya.com



Taman Nasional Wasur

Taman Nasional Wasur

Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di Papua dan sedikit terganggu oleh aktivitas manusia, ini disebabkan oleh adanya masyarakat adat yang bertempat tinggal di dalam kawasan dan merupakan pemilik hak ulayat hutan adat. Biodiversitasnya membuat taman ini dijuluki sebagai "Serengeti Papua". Sekitar 70% dari luas wilayah ini terdiri dari sabana, sementara vegetasi lainnya merupakan hutan rawa-rawa, hutan monsoon, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan sagu. Tamana yang dominan meliputi spesies mangrove, Terminalia dan Melaleuca.

Sumber: Wikipedia



Kebudayaan Daerah

Tradisi Iki Palek

Tradisi Iki Palek

Apakah kamu pernah membayangkan jika jarimu dengan sengaja dipotong? Di Papua, terdapat sebuah tradisi yang dapat dikatakan ekstrem yang biasa disebut Iki Palek atau tradisi memotong jari. Tradisi ini dilakukan oleh para anggota Suku Dani.

Meskipun bagi kebanyakan orang terdengar menyeramkan, tradisi ini mempunyai makna dan filosofi yang dalam bagi para anggota Suku Dani. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan rasa setia dan rasa kehilangan yang mendalam terhadap anggota keluarga yang baru saja meninggal.




Tradisi Mumi Papua

Tradisi Mumi Papua

Jika berbicara tentang mumi, pastinya daerah pertama yang kita ingat adalah Mesir. Namun, siapa sangka jika beberapa suku di Papua juga mempunyai tradisi mengawetkan jenazah. Tradisi ini dilakukan oleh beberapa suku seperti Suku Moni, Suku Yali, Suku Mee, dan Suku Dani.

Memang, tidak semua anggota suku di setiap wilayah menerapkan tradisi ini karena tradisi ini hanya dilestarikan di beberapa daerah tertentu. Salah satu hal yang menarik dari tradisi ini ialah jenazah yang dijadikan mumi bukanlah orang sembarangan, melainkan seseorang yang sangat berjasa bagi suku mereka.




Tradisi Ararem

Tradisi Ararem

Suku Biak di Papua mempunyai sebuah tradisi yang menarik untuk mengantar mas kawin atau Ararem dari calon suami kepada keluarga calon istri. Dalam tradisi ini, keluarga laki-laki yang ditemani iringan Tarian Wor akan membawa peralatan rumah tangga, piring adat, dan makanan ke rumah keluarga calon istri. Tradisi ini masih dapat kamu temukan hingga saat ini.




Tifa Darah

Tradisi Tifa Darah

Seperti yang kita ketahui bahwa tifa merupakan salah satu alat musik tradisional masyarakat Papua. Kulit alat musik ini cukup menarik karena terbuat dari kulit biawak. Namun, apakah kamu tahu bahan yang dilakukan untuk menempelkan kulit ke ujung gendang kayu?

Untuk menempelkan kulit ke ujung gendang kayu, Suku Kamora memakai darah mereka sendiri yang berasal dari kucuran darah di bagian paha. Mereka biasanya menggunakan silet untuk membuat luka di paha mereka.




Tradisi Barapen

Tradisi Barapen

Masyarakat di beberapa wilayah Wamena mempunyai tradisi yang cukup unik yang biasa disebut Barapen atau bakar batu. Barapen ialah sebuah tradisi masak bersama dengan seluruh warga kampung dengan menggunakan batu yang dibakar hingga membara sebagai alat masak utama.

Tradisi ini biasanya dipimpin oleh kepala suku yang menggunakan pakaian adat dan berkeliling untuk mengundang para anggota kampungnya. Kemudian, setelah berkumpul, para warga kampung berburu hewan di hutan atau sekitar kampung mereka untuk dijadikan bahan makanan utama. Lalu, beberapa masyarakat menerima hewan tersebut untuk dimasak dan sebagian lainnya manata baru untuk disiapkan menjadi bara dan melakukan tarian khas mereka.



Sumber: https://www.idntimes.com/life/inspiration/anoraga-ilafi/tradisi-papua-c1c2/5

Galeri

1 2 3 4

Sumber : https://www.papua.go.id/index.html